You see, the thing is, we didn't choose love.
Love choose us. - Alice Bells-
Finally we come back after we break. Nggak ada yang pernah tau gimana rencana Allah yah. Setelah hati dibolak-balik, rasanya kaya dilempar sana-sini, sempet ngerasa digantung, tanpa kepastian, ragu-ragu, dan akhirnya semua perasaan itu enyah sudah.
Kata Afgan juga jodoh pasti bertemu, dan pada akhirnya kita bertemu (kembali). Bertemu di dalam satu komitmen awal jadian 4 tahun yang lalu. Ternyata wajar ya di dalam suatu hubungan rasa bosan itu pasti ada, dan nobody's perfect. I'm wrong, soooooo wrong! Seharusnya aku bisa terima kekurangan dan kelebihan dia. Harusnya aku lebih mengerti, harusnya. Harusnya peristiwa itu tidak pernah terjadi, tapi balik lagi ke awal, rencana Allah nggak ada yang tahu, hal ini terjadi karena campur tangan Allah.
Hikmahnya dari kejadian itu aku jadi tau, mana orang yang tepat, mana yang harus bener-bener dipertahanin dan diperjuangkan dengan segala pengorbanannya buat aku, mana yang punya komitmen lebih kuat dan pastinya gak mudah nyerah sebelum berperang, mana yang bisa menjaga dan memperlalukan wanita dengan baik, mana yang mau berjuang bersama-sama buat ngejalanin semuanya dan menghadapi segala rintangan yang kita nggak pernah tau apa, dan mana orang yang teguh pendiriannya, yakin bisa ngelewatin ujian itu. Dan orang itu kamu, Ojak.
Umur yang masih muda, belasan tahun, dengan malu-malu 4 tahun yang lalu nyatain cintanya di bawah pohon di tempat parkir jonas (meskipun didesak mak comblang buat nembak aku:p), dan dengan polosnya aku bilang "tapi aku nggak mau main-main", karena tujuan pacaran buatku nantinya buat ke pelaminan bukan buat ala-ala (jauh mikirnya padahal anak SMA biasanya suka ganti-ganti pacar). Dan entah apa yang dia pikirin saat itu, dia setuju nggak akan main-main dan akupun akhirnya meng-iyakan. Semenjak hari itu, hati ini miliknya~~
Prinsipnya; kalo emang niat, punya komitmen, yaudah tinggal menatap masa depan dan jalanin semuanya, apapun masalahnya yang ada di depan sana harus dihadapi bareng-bareng, gak melulu "sendirian" padahal masalah bersama hehehehe, berjuang bareng-bareng, bukan berjuang sendirian. Kalo berjuang sendirian apa bedanya sama yang emang masih sendiri? Tau kok, kita sendiri juga harus bisa menghadapi dan menyelesaikan masalah kita sendiri. Tapi kalo gitu apa gunanya punya pasangan? Bukankan pasangan itu hadir karena manusia tuh makhluk sosial kan? Manusia nggak bisa hidup sendiri, manusia butuh bantuan orang lain buat bisa survive. Sendiri perlu, tapi gak melulu sendiri, karena nantinya kamu akan menikah, punya pasangan, tentunya beda dengan kita sendiri dari sifat, perilaku, kebiasaan, dan lain-lain, yang kamu butuhkan cuma saling menerima kekurangan-kelebihan buat menjadi sempurna, tentunya semua itu harus dijananin dulu, jangan gampang nyerah kalopun di depan udah banyak masalah:p Jadilah manusia yang teguh pendirian dan pegang terus komitmennya walau badai menghadang (eaa).
Balik lagi ke pokok curhatan. Setelah itu, akhirnya aku sadar, nggak ada orang lain yang bisa memperlakukan aku seperti mama dan papa selama ini menjaga aku; selain dia. That's why my mom love him. Firasat seorang ibu kayanya nggak akan pernah salah, walaupun dia berhubungan dengan orang yang lahir bukan dari rahimnya. Punya seseorang yang selalu baik adalah perihal yang susah dicari di zaman sekarang, mengingat banyaknya orang jahat di bumi ini. Dan selama ini kita udah ngelawatin semuanya bareng-bareng, dari makan di warteg kalo lagi nggak punya uang banget tapi laper, sampe makan di cafe yang mahal pun pernah. Dari suka pergi jalan kaki, naik angkot, naik motor, sampe naik mobil juga pernah. Dari yang masak mie sama masak daging pun pernah. Intinya, komitmen di awal jangan sampe sirna gara-gara satu masalah yang kamu ngerasa nggak bisa hadapi. Semua permasalahan pasti ada jalan keluarnya, so hadapi bersama, karena seberat dan sebanyak apapun masalahnya, kalo banyak yang bantu bakal terpecahkan dan selesai masalahnya. Jangan dibuat ribet ajasih, inget, manusia adalah makhluk sosial:)
Pada akhirnya, kita kembali adalah rencana Allah, campur tangan Allah, Allah mengajarkan aku bahwa nggak ada orang yang lebih baik daripada kamu, buktinya? sudah jelas. Banyak cerita yang nggak bisa aku tulisakan secara terang-terangan di blog. Yang penting, i'm yours, Jak:p Tinggal melanjutin masa depan dengan apa yang sering kita bicarakan selama ini, semoga tercapai, aamiin.
PS: Thank you for make me smile (again) and be my partner. Luvv