Sebenernya nggak pernah kebayang bisa pacaran selama ini sampai tahun ke-5. Semenjak ketemu di SMA sampai sekarang kuliah tingkat tiga, kami berdua pernah putus kok, lalu balikan, putus lagi, dan balikan lagi. Bahkan saat masih SMA, kami berdua sering banget berantem dan aku selalu minta putus wkwkw. Mungkin kami berdua sama seperti pasangan yang lain, marahan lalu putus, tapi nggak tau kenapa beberapa jam atau hari kemudia selalu aja kangen dan akhirnya balikan. Mungkin kami berdua belum bisa saling kontrol emosi (maklum masih dibawah 20 tahun hihi).
"Kenapa sih, kamu sama Ojak tuh so sweet banget?"
Aku sering mendapat pertanyaan seperti itu atau semacamnya. Sebenernya kami berdua sama kok dengan pasangan yang lain. Yah sewajarnya aja, kami berdua selalu menyempatkan waktu untuk bertemu, walaupun cuma makan aja. Kami berdua juga suka nonton ke bioskop, jalan-jalan ke mall atau tempat-tempat wisata, fotobox, belanja, dan lain-lain. Hanya kami berdua sudah cukup dewasa untuk membagi apapun yang tidak pantas untuk diketahui publik. Waktu SMA yang masih jaman-jamannya facebook dan twitter, I'm update and share everything about my relationship with him. Dari mulai lagi seneng sampai lagi berantem atau lagi marahan. Sampai akhirnya ada seorang temen bilang gini, "Wiev, kalo kamu lagi ada masalah sama Ojak jangan diupdate, ntar banyak orang yang tau dan nanti orang-orang mikirnya gimana-gimana loh sama kalian." Yah kurang lebih seperti itu nasehat dari temen. Setelah dipikir-pikir bener juga. Sebenernya nggak penting juga share tentang kehidupan pribadi mau itu lagi seneng atau lagi sedih. Tapi, kalau kita lagi seneng kenapa nggak dishare? Bukan tentang masalah biar orang-orang pada tau sih, menurutku itu lebih ke-captured the moment yang mungkin nggak akan bisa keulang dikemudian hari. Toh misalnya kalau kita seneng dan kita share juga mungkin orang lain bisa ikut seneng kan? Kecuali kalau kita lagi ada masalah pribadi. Menurut pendapatku sih, lebih baik kalau ada masalah dibicarakan baik-baik atau to the point omongin apa unek-unek kita ke orang tersebut. Kalau kita galau-galau, update ini itu di sosmed yang orang lain baca, pasti bakal dibaca nggak sih sama orang yang kita maksud? Belum tentu kan. Aku punya pengalaman dulu waktu masih SMA (masih labil-apapun diupdate di twitter). Dulu lagi marahan aja aku update "kamu tuh blablabla","ih nyebelin banget sih blablabla", dan sebagainya (duh males inget-inget masa kelam haha). Maksud kata-kata itu buat siapa lagi kalau bukan buat Ojak. Sejagad dunia per-twitter-an juga tau kalo tweet itu buat Ojak. Dan imbasnya? Orang-orang bakal nilai negatif tentang diri Ojak (forgive my ignorance). Buktinya? Temen akhirnya nasehatin kalau update lagi berantem/galau itu nggak baik.
Dan sekarang terjawablah sudah kenapa aku dan Ojak selalu so sweet atau yang kalian lihat kami berdua selalu baik-baik aja. Oh no, kami berdua juga sama kaya pasangan lainnya. Bahkan seminggu berturut-turut pernah kok berantem wkwkwkw. Hanya saja aku sadar diri. "Dulu ngapain sih lagi marahan diupdate? Orang-orang kan jadi nilai yang enggak-enggak tentang aku dan Ojak." Nasi udah jadi bubur. Yang udah lalu biarin aja berlalu. Yang penting sekarang udah berubah (horeeeeee). Sekarang apapun masalahnya, minumnya teh botol sosro (?). Apapun masalahnya, kami berdua selalu "harus" punya waktu dan ketemu, lalu omongin baik-baik apa masalahnya, apa yang nggak aku suka dari Ojak dan apa yang nggak Ojak suka dari aku. Setelah itu, kami berdua kembali seperti semula. Makan atau pergi jalan-jalan muter-muter Bandung hahahaha (as always). Apapun masalahnya, kami berdua nggak pernah lagi tuh update di sosmed manapun hihihi. Kalau memang waktunya nggak bisa ketemu banget, selalu ada telepon kan yang masih bisa buat ngomongin masalahnya, baru besoknya ketemu dan bicarain semuanya. Orang-orang nggak perlu tau gimana aib (kejelekan/keburukan) aku dan Ojak, karena itu semua cuma kami berdua yang tau, nobody knows :p. Kata Rasulullah juga kan "janganlah kamu mengumbar aib orang lain". Yah that's why we both always look so sweet. Rahasianya ada di "jangan umbar-umbar kalo lagi berantem, tapi umbar-umbar kalo lagi seneng aja, maka pikiran orang lain akan beralih ke-wah pasangan yang romantis." Karena hal seperti inilah pembelajaran untuk kehidupan di masa datang. Saat sedang ada masalah diantara aku dan dia saat sudah menikah nanti, maka kita akan terbiasa untuk saling terbuka membicarakan masalah yang ada.